Kamis, 27 Oktober 2011


PERSAINGAN  DUNIA  BISNIS

                Persaingan dalam dunia bisnis bukan hal yang yang tabu, melainkan sudah begitu alamnya. Tanpa persaingan, bisnis tak akan maju, karena tak akan ada pacuan untuk memberikan yang terbaik kepada para pelanggan atau konsumen. Padahal tuntatan konsumen bukan saja terus berkembang dan bervariasi, melainkan akan spesifik dan lebih personal.

Tuntutan konsumen untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya, memang tidak sepenuhnya didorong dari dalam, karena tak jarang dorongan itu juga datang dari luar. Kalangan industri atau produsen, boleh dikata bisa menjadi mesin pendorong memunculkan berbagai kebutuhan baru dikalangan konsumen, dan itu lebih tertuju pada produk atau jasa. Namun, konsumen pun tak jarang mendorongkan kebutuhan baru, misalnya keinginan untuk dilayani sesuai kebutuhannya, yang saat ini tampaknya lebih pada layanan-layanan yang lebih personal. Sentuhan yang lebih personal ini, bukan saja monopoli kalangan atas melainkan kalangan menengah pun semakin menutut hal itu.

Dalam teori yang di utarakan oleh Michael porter dalam teori menejemenya memperkenalkan “five force” yaitu lima kekuatan yang menjadi ancaman kekuatan dalam persaingan:
1)     ancaman pertama dating dari pesaing yang menawarkan barang dan jasa dengan karakteristik yang relative sama.
2)     ancaman kedua datang dari pesaing baru yang menawarkan produk dan jasa yang relative sama.
3)     ancaman ketiga datang dari perusahaan yang dengan kemampuan sumber daya,mampu menawarkan produk yang memiliki nilai manfaat yang lebih baik.
4)     ancaman ke empat datang dari rekan pemasok bahan mentah/baku yang di butuhkan perusahaan
5)     ancaman kelima datang dari para pelanggan sendiri.karena pelanggan memiliki power dalam menentukan suatu produk.

Beberapa hal penting, yang sekaligus menjadi kepentingan strategis bisnis, yang seharusnya menjadi perhatian para pengelola bisnis, terutama dalam meningkatkan daya saing mereka adalah : compliance management, profitability management, process improvement, cost management, performance improvement, dan business innovation. Dengan semakin meningkatknya penerapan teknologi informasi (TI) di banyak perusahaan yang menghadapi lingkungan bisnis yang sangat kompetitif saat ini, maka sangat perlu dilakukan penyelarasan antara bisnis dan TI. Dengan menerapkan beberapa hal penting ini, yang berarti menerapkan business performance management yang tepat, maka semakin memungkinkan tercapainyakeberhasilan pengolalaan bisnis yang optimal.

Business Performance Management dibangun untuk menciptakan suatu organisasi yang akuntansi dalam performansi (performance-accountable organization), dimana tuntutannya adalah bagaimana masing-masing karyawan dapat bekerja sama menuju suatu tujuan tertentu yang sama. Mereka juga dapat menentukan terobosan-terobosan akuntabilitas dan performance dalam semua tindakan mereka. Jika tujuan ini tercapai, maka baik CEO maupun CFO, dapat melaporkan performansi tersebut secara terbuka dan lebih meyakinkan, yang di sisi lain konsumen atau pelanggan juga akan merasakan peningkatkan performansi berupa meningkatnya pelayanan.

Pelanggan yang loyal merupakan salah satu asset perusahaan yang sangat penting. Di era global, di mana perdagangan bebas tidak terproteksi sama sekali, maka tumpuan perusahaan agar dapat bertahan hidup adalah pelangan-pelanggan yang loyal. Maksudnya loyalitas adalah komitmen yang mendalam untuk melakukan pembelian ulang suatu produk/jasa yang disukai secara konsisten di waktu yang akan datang. Perusahaan diuntungkan dengan adanya pelanggan yang loyal, terutama menghemat biaya perolehan (mendapatkan) pelanggan-pelanggan baru di tengah-tengah iklim kompetisi yang ketat dan kemampulabaan perusahaan di waktu yang akan datang.

Persaingan adalah kondisi yang sangat baik bagi pebisnis untuk membuktikan kehandalannya dalam menjalankan bisnis. Dalam persaingan yang sangat ketat, kepiawaian berdagang sangat menentukan. Perpaduan antara kejujuran dan kejeniusan akan menentukan keberhasilan seorang pebisnis. Kondisi persaingan yang sehat akan melahirkan tumbuhnya rasa percaya di antara para pegiat bisnis. Pesaing, pembeli, dan juga pemodal akan merasakan keuntungan dari persaingan yang sehat. Pembeli tidak akan tertipu, karena mendapatkan barang berkualitas dengan harga yang wajar. Pesaing kita tidak akan kecewa karena kita tidak menjatuhkan harga atau mengatakan jelek kualitas barang yang dijualnya. Dan pemodal mendapatkan keuntungan yang lumayan karena usahanya dijalankan dengan benar, tanpa khawatir ditipu oleh yang mengelola perniagaannya.

Berpikir kreatif adalah modal awal seorang pebisnis sukses. Tanpa kreativitas, bisnis apapun yang dibangun akan lekas tumbang. Berpikir kreatif juga tidak sesulit yang kita kira. Adakalnya, persaingan bisnis memunculkan pertentangan, bahkan tidak jarang melahirkan permusuhan. Saling banting harga, menghasut, bahkan memboikot jalur distribusi. Persaingan seperti ini hanya akan mempercepat habisnya modal, berkurangnya pelanggan, dan hilangnya mitra. Bahkan tidak jarang mengurangi ketenteraman hidup. Sebab, kekecewaan dan kedengkian cenderung menjadi poenyebab tindak kekerasan dalam dunia bisnis. Karenanya, sikapilah persaingan dengan hati yang bening dan gunakan akal sehat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar