Senin, 19 Desember 2011

KHAYALAN





Tak pernah berhenti jari mengukir sabda
Menyiratkan arti dalam indah tatap mata
Masihkan Tuhan menyisakan ribuan kata
Untuk menggambarkan indahmu wahai hawa

Tak sedikitpun sesal hadir melampaui lelah
Seolah akhir terangkai dalam liang tabah
Bukankah mega itu hadir untuk kita?
Menikmati seksama rona kemerahan aksa

Semua berjalan dalam irama yang tak mudah
Bersimfoni dalam dawai-dawai pencipta resah
Lalu kapan kabut tebal itu singgah?
Memisahkan pandang di setiap alur senja

Ini bukan sinar kunang yang di bilang sempurna
Ini hanya satu harap dalam fatamorgana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar