Rabu, 16 Maret 2011

KEWIRAUSAHAAN


BAB 1
KEWIRAUSAHAAN

Kewirausahaan (Entrepreneurship) berasal dari bahasa Perancis : Perantara

Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko finansial, psikologi dan sosial yang menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi

Tiga jenis perilaku :
              1.      Memulai inisiatif
  1. Mengorganisasi dan mereorganisasi mekanisme sosial/ekonomi untuk merubah sumber daya dan situasi dengan cara praktis
  2. Diterimanya resiko dan kegagalan

Wirausahawan adalah orang yang merubah nilai sumber daya, tenaga kerja, bahan dan faktor produksi lainnya menjadi lebih besar daripada sebelumnya dan juga orang yang melakukan perubahan, inovasi dan cara-cara baru

Kewirausahaan Dalam Perspektif Sejarah
-          Muncul pertama kali di Inggris pada akhir abad 18
-          Diawali dengan penemuan-penemuan baru seperti mesin uap, mesin pemintal dll
-          Tujuan utama mereka adalah pertumbuhan dan perluasan organisasi melalui inovasi dan kreativitas. Jadi keuntungan dan kekayaan bukan tujuan utama

Karakteristik Wirausahawan Menurut McClelland :
  1. Keinginan untuk berprestasi  
  2. Keinginan untuk bertanggung jawab  
  3. Preferensi kepada resiko-resiko menengah  
  4. Persepsi kepada kemungkinan berhasil 
  5. Rangsangan oleh umpan balik  
  6. Aktivitas energik  
  7. Orientasi ke masa depan  
  8. Keterampilan dalam pengorganisasian  
  9. Sikap terhadap uang

Inovasi adalah kunci penting seorang wirausahawan

Penentuan Potensi Kewirausahaan
Di bawah ini hal-hal yang bisa memberikan potensi bagi kewirausahaan:
(karakteristik wirausahawan yang sukses dengan n Ach tinggi)
          Kemampuan inovatif
          Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity)
          Keinginan untuk berprestasi
          Kemampuan perencanaan realistis
          Kepemimpinan terorientasi kepada tujuan
          Obyektivitas
          Tanggung jawab pribadi
          Kemampuan beradaptasi
          Kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrator

Metode Analisa Diri Sendiri
         Untuk kebutuhan usaha baru harus memperhitungkan kebutuhan, dorongan dan aspirasi.
         3 kebutuhan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi menurut McClelland yaitu kebutuhan untuk berprestasi (n Ach), kebutuhan berafiliasi (n Afill) dan kebutuhan untuk berkuasa (n Pow)
         Analisa prestasi pribadi, analisa dengan melihat pengalaman yang tidak terlupakan yaitu pengalaman yang sangat memuaskan dan pengalaman yang sangat tidak memuaskan

Pengembangan n Ach
n Ach dapat diperkuat dan dikembangkan melalui program pelatihan. Tahap-tahapnya antara lain :
         Menyadarkan orang-orang pada potensi mereka untuk mendapatkan karakteristik kewirausahaan. Mereka dilatih untuk membuat rencana, harapan, kesulitan dan mengevaluasi segala tindakan yang telah dilakukan
         Pengembangan sindrom prestasi. Individu diajar untuk berpikir, berbicara, bertindak dan menyadari orang lain
         Dukungan kognitif. Tujuannya untuk membantu orang-orang menghubungkan cara berfikir baru dengan asumsi mereka sebelumnya dan cara melihat dunia.
         Pemberian dukungan emosional peserta di dalam usaha mereka untuk merubah diri

Manajemen Kewirausahaan
Terdapat faktor-faktor disamping n Ach yang bisa diajarkan untuk melahirkan seseorang wirausahawan yaitu mengidentifikasi kesempatan bisnis, analisa resiko dan perolehan kompetensi manajerial


BAB 2
IDENTIFIKASI PELUANG USAHA BARU
Orientasi Eksternal dan Internal
Keingintahuan dan minat pada apa yang terjadi di dunia merangsang orientasi Eksternal

Orientasi internal merangsang penggunaan sumber daya - sumber daya pribadi untuk mengidentifikasi peluang venture baru.

Orientasi Eksternal didapat dari :
  1. Konsumen : setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan
  2. Perusahaan yang sudah ada
  3. Saluran distribusi  : menyalurkan barang dari produsen ke konsumen, maka perusahaan dalam melaksanakan dan menentukan saluran distribusi harus melakukan pertimbangan yang baik
  4. Pemerintah
  5. Penelitian dan Pengembangan

Orientasi Internal didapat dari :
Tiga Tahap penggunaan sumber daya – sumber daya internal yaitu :
  1. Analisa konsep hingga bisa terdefinisi dengan jelas, termasuk penguraian masalah yang perlu dipecahkan
  2. Penggunaan daya ingat untuk menemukan kesamaan dan unsur-unsur yang nampaknya berhubungan dengan konsep dan masalah-masalahnya
  3. Rekombinasi unsur-unsur tersebut dengan cara baru dan bermanfaat untuk memecahkan masalah-masalah dan membuat konsep dasar bisa dipraktekkan
Proses inovasi :
  1. Wirausahawan melihat adanya kebutuhan
  2. Mengumpulkan data dan mendefinisikan konsep-konsep
  3. Menguraikan masalah-masalah
  4. Menggunakan daya ingat untuk mencari kesamaan
  5. Menemukan kesamaan dan gagasan yang berhubungan
  6. Melihat bagaimana menggabungkan kesamaan dan gagasan yang berhubungan
  7. Mencari pemecahan sementara
  8. Meneliti pemecahan dengan hati-hati
  9. Bergerak terus jika semuanya baik 
  10. 10.  Mencapai keberhasilan

Sumber Gagasan Bagi Produk dan Jasa Baru :
  •   Kebutuhan akan sumber penemuan 
  •  Hobi atau kesenangan pribadi 
  •   Mengamati kecenderungan-kecenderungan 
  •   Mengamati kekurangan-kekurangan produk dan jasa yang ada 
  •   Mengapa tidak terdapat ? 
  •   Kegunaan lain dari barang-barang biasa 
  •   Pemanfaat produk dari perusahaan lain

Proses Perencanaan dan Pengembangan Produk :
  1.    Tahap Gagasan :  Proses pengembangan produk baru berawal dari pencarian ide. Ide produk baru dapat berasal dari sejumlah sumber, misalnya departemen riset dan pengembangan, konsumen, ilmuwan, pesaing, karyawan (terutama wiraniaga), anggota saluran distribusi (distributor), dan manajemen puncak 
  2. Tahap Konsep : Tahap penyaringan ide terdiri atas sejumlah aktivitas yang dirancang untuk mengevaluasi suatu konsep produk baru 
  3. Tahap Pengembangan Produk : ide-ide yang menarik harus disempurnakan menjadi konsep produk yang dapat diuji. Ada perbedaan antara ide produk, konsep produk, dan citra produk. Yang dinamakan ide produk adalah produk yang mungkin ditawarkan perusahaan ke pasar
  4. Tahap Uji Pemasaran :
    Tujuan tahap ini adalah untuk:
    1)     memberikan penilaian yang lebih rinci mengenai peluang sukses produk baru
    2)     mengidentifikasi penyesuaian-penyesuaian akhir yang dibutuhkan untuk produk, dan
    3)     menetapkan elemen-elemen penting dalam program pemasaran yang akan digunakan untuk memperkenalkan produk di pasar
  5. Tahap Komersialisasi : menyangkut perencanaan dan pelaksanaan strategi peluncuran (launching strategy) produk baru ke pasar 

Produk Yang Sesuai Untuk Perusahaan Kecil
Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan kecil untuk penciptaan suatu produk :
  • Untuk pemilihan produk, perusahaan harus memperhatikan pada sumber daya uang, tenaga kerja dan fasilitas yang dimilik
  •   Pemilihan segmen pasar yang memungkinkan
  • Untuk produk atau proses yang disuplai kepada perusahaan lain hendaknya sangat kecil volumenya sehingga tidak menarik minat para pelanggannya untuk memproduksinya sendiri 
  • Tingginya nilai tambah. Keuntungan harus lebih besar dari biaya
  •   Rentang waktu yang diperlukan untuk penyelesaian produk atau proses

Arti Penting Orientasi Pemasaran
  1. Penyebab gagalnya bisnis kecil adalah kurangnya penjualan dan kurangnya daya saing 
  2. Wirausahawan harus berorientasi konsumen
Matriks Produk – Pasar
Lima langkah untuk merumuskan tujuan bauran produk – pasar :
  • Pemeriksaan kecenderungan penting dalam lingkungan bisnis dari daerah produk – pasar
  • Pemeriksaan kecenderungan pertumbuhan dan kecenderungan keuntungan 
  • Pemisahan bidang produk – pasar yang akan menarik ke depan maupun daerah yang akan tertarik 
  • Pertimbangan mengenai kebutuhan atau diperlukannya tambahan produk atau daerah pasaran baru pada bauran 
  • Derivasi profil bauran produk – pasar optimum namun realistis didasarkan pada kesimpulan yang dicapai pada langkah 1 sampai 4



Kegagalan Didalam Memilih Peluang Bisnis Baru
  •   Kurangnya obyektivitas 
  • Kurangnya kedekatan dengan pasar 
  • Pemahaman kebutuhan teknis yang tidak memadai
  • Diabaikannya kebutuhan finansial 
  • Kurangnya diferensiasi produk 
  • Pemahaman terhadap masalah-masalah hukum yang tidak memadai

Peluncuran usaha baru
Yang harus dilakukan oleh wirausahawan adalah :
a.       Mempertahankan sikap obyektivitas dan selalu mencari gagasan bagi produk atau jasa
b.      Dekat dengan segmen pasar yang ingin dimasuki
c.        Memahami persyaratan teknis dari produk atau proses
d.       Menelusuri secara mendetail kebutuhan finansial bagi pengembangan dan produksi
e.       Mengetahui kendala hukum yang diterapkan pada produk atau jasa
f.        Menjamin bahwa produk atau jasa menawarkan keuntungan tertentu yang membedakannya dari pesaing
g.       Melindungi gagasan kreatif melalui hak paten, hak cipta, merek dagang dan merek jasa

PEMBIAYAAN   USAHA  YANG  BERKEMBANG

Masalah-Masalah dalam Pencarian Modal
Beberapa masalah yang sering ditemui dalam pencarian modal antara lain :
  1. Kurangnya ketajaman bisnis (misal : tidak jeli melihat peluang, tidak dapat mengadaptasi masalah dengan baik)
  2. Kurangnya pengalaman bisnis
  3. Harus dapat mengidentifikasi lebih dahulu kebutuhan modal (baik secara finansial maupun berupa mesin)
  4. Harus ada proyeksi laba dan proyeksi mengenai tingkat pengembalian investasi
  5. Harus ada identifikasi tujuan dari penggunaan modal usaha
Masalah yang berkaitan dengan kesulitan yang biasanya dihadapi wirausahawan antara lain :
  1. Kinerja atau konsep perusahaan yang meragukan
  2. Kegagalan perusahaan untuk menindaklanjut
  3. Kurangnya pengalaman dan ketajaman bisnis
  4. Preferensi dari pemodal
  5. Kurangnya hubungan dengan sumber-sumber modal
Pembiayaan Bisnis
Harus dilakukan identifikasi usaha yang akan dijalankan
Melakukan identifikasi sumber pembiayaan yaitu
  1. Internal (modal perusahaan)
  2. Eksternal (investor, kredit bank)
Menetapkan prioritas bisnis
Tiga tahap pendanaan pengembangan bisnis :

Pendanaan tahap awal
  1. Pendanaan ekspansi atau perkembangan 
  2. Pembiayaan akuisisi dan leveraged buyouts : Strategi yang diterapkan dalam pengambilalihan atau akuisisi perusahaan lain atau pembelian sebagian besar saham perusahaan oleh perusahaan lain dengan cara dengan menggunakan uang pinjaman (missal menerbitkan obligasi atau memeproleh pinjaman) perusahaan yang mengakuisisi menggunakan asset mereka sebagai jaminan/kolateral dengan harapn bahwa arus kas mereka pada masa yang akan datang dapat menutupi pembayran kewajiban utang tersebut. Dengan kata lain LBO adalah membiayai suatu akuisisi dengan utang.

Penentuan Hubungan Finansial Perusahaan
Lakukan identifikasi awal, berapa jumlah modal yang dibutuhkan
Harus ada perencanaan finansial :
  1. Perencanaan likuiditas (dipusatkan pada perencanaan aliran kas perusahaan)
  2. Perencanaan laba (proyeksi perolehan laba)
Ada beberapa cara untuk memproyeksikan kebutuhan kas :
  1. Proyeksi laporan laba/rugi
  2. Proyeksi laporan neraca
  3. Proyeksi arus kas
  4. Ringkasan tentang kebutuhan dan penggunaan kas
Analisa Pulang Pokok
Pengertian : merupakan suatu teknik untuk menentukan volume penjualan yang harus dicapai, agar tercapai posisi impas / pulang pokok (perusahaan tidak mendapat laba tapi juga tidak menderita rugi)

Analisa Pulang Pokok adalah proses menghasilkan informasi yang mengikhtisarkan berbagai tingkat keuntungan dan kerugian yang berkaitan dengan berbagai tingkat produksi

Unsur dasar analisa pulang pokok :
1)     Biaya tetap biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisaran perubahan volume kegiatan tertentu.Besar kecilnya biaya tetap dipengaruhi oleh kondisi perusahaan jangka panjang, teknologi dan metode serta strategi manajemen.
2)     Biaya variabel : biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan
3)      Biaya total : keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produksi.
4)     Pendapatan total
5)     Keuntungan
6)     Kerugian
7)     Titik pulang pokok

Rumus Perhitungan Impas :
    1. Dalam satuan unit terjual
                                = biaya tetap / (harga @ - biaya variabel @)
    1. Dalam rupiah penjualan :
                                = biaya tetap / 1 – (biaya variabel @ / harga @)

Mencari Sumber Modal Usaha
Dilakukan lebih dulu penilaian terhadap kelayakan usaha
Pencarian sumber modal berasal dari :
  1. Modal perusahaan : investasi perusahaan dalam harta jangka pendek yaitu kas,surat berharga jangka pendek, piutang dan persediaan.
  2. Modal patungan (perusahaan dengan investor) : perusahaan bisa berkerja dengan perusahaan lain untuk menambah modal usahaanya.
  3. Modal dari investor : perusahaan mendapatkan investasi dari perusahaan lain
  4. Modal pinjaman dari bank  : menambahkan modalnya bisa untuk memijam uang ke bank untuk menambah kas perusahaan
Wirausahawan mempunyai akses pada dua katagori keuangan yaitu : pribadi dan masyarakat

Hubungan dengan Pemodal
1)     Harus ada struktur kesepakatan antara perusahaan dengan pemodal
2)     Membina hubungan jangka pendek maupun jangka panjang
3)      Melaksanakan tanggung jawab dengan baik, terutama dalam penyelesaian / pengembalian modal

Penilaian Perusahaan
Perlu dilakukan penilaian terhadap kinerja manajemen termasuk kepada seluruh anggota perusahaan

Penilaian hasil usaha dengan melakukan evaluasi pada laporan perusahaan, seperti :
  1. Laporan laba / rugi : laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi  yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih.
  2. Laporan neraca : laporan keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan entitas tersebut pada akhir periode tersebut. Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu asetliabilitas, dan ekuitas yang dihubungkan dengan persamaan akuntansi berikut: aset = liabilitas + ekuitas
  3. Laporan perubahan modal : merupakan salah satu bentulk laporan keungan yang memberikan informasi tentang penyebab bertambah atau berkurangnya modal selama dalam masa periode tertentu.
  4. Laporan arus kas : laporan keuangan yang berisi informasi aliran kas masuk dan aliran kas keluar dari suatu perusahaan selama periode tertentu.
Melakukan evaluasi eksternal (melalui angket/kuis), bagaimana tanggapan masyarakat terhadap perusahaan



BAB 3
EVALUASI PELUANG USAHA BARU

Penetapan Kelayakan Usaha Baru
Banyak dana telah dikeluarkan didalam memulai usaha baru dan juga yang mengalami kebangkrutan dalam satu atau dua tahun. Salah satu faktor yang menyebabkan kegagalan usaha baru adalah kendali wirausahawan.
Alasan utama kegagalan usaha baru adalah :
  1. Pengetahuan pasar yang tidak memadai (tidak jeli dalam meneliti pasar dan pangsa pasarnya)
  2. Kinerja produk yang salah (pembuatan produk yang berlebih tetapi tidak melihat situasi dan pangsa pasarnya)
  3. Usaha pemasaran dan penjualan yang tidak efektif
  4. Tidak disadarinya tekanan persaingan
  5. Keusangan produk yang terlalu cepat
  6. Waktu memulai usaha baru yang tidak tepat
  7. Kapitalisasi yang tidak memadai, pengeluaran operasi yang tidak diprediksi, investasi yang berlebih-lebihan pada asset tetap, dan kesulitan keuangan yang berkaitan
Analisa Kelayakan Teknis
Dua langkah penting didalam proses analisa kelayakan teknis:
  1. Identifikasi spesifikasi teknis penting
  2. Uji coba produk atau jasa untuk menemukan apakah ia memenuhi spesifikasi kinerja
Identifikasi spesifikasi teknis penting
Persyaratan teknis yang paling penting adalah :
ü  Disain fungsional dari produk dan daya tarik penampilannya
ü   Fleksibilitas, memungkinkan adanya modifikasi ciri luar dari produk untuk memenuhi permintaan konsumen atau perubahan teknologi dan persaingan
ü   Daya tahan bahan baku produk
ü  Bisa diandalkan
ü  Keamanan produk
ü  Daya guna yang bisa diterima
ü  Kemudahan dan biaya pemeliharaan yang rendah
ü  Standarisasi melalui dihilangkannya suku cadang yang tidak perlu
ü  Kemudahan untuk diproduksi, dan diproses
ü  Kemudahan untuk ditangani

Pengembangan dan Uji Coba Produk
Pengembangan dan uji coba produk termasuk juga studi rekayasa, uji laboratorium, evaluasi bahan baku alternatif, dan fabrikasi model dan prototip untuk uji lapangan. Untuk setiap tahap pengujian hasil negatif dan positif harus ditimbang dan dilakukan penyesuaian yang perlu.

Penilaian Peluang-Peluang Pasar
Tujuan dari pemasaran adalah memenuhi permintaan pelanggan.

Riset Pasar adalah pengumpulan, pencatatan dan analisis secara sistematis, atas informasi yang berkaitan dengan pemasaran dan jasa.

Riset pasar dapat membantu :
  1. Menemukan pasar yang menguntungkan
  2. Memilih produk yang dapat dijual
  3. Menentukan perubahan dalam perilaku konsumen
  4. Meningkatkan teknik-teknik pemasaran yang lebih baik
  5. Merencanakan sasaran yang realistik
Tiga aspek utama bagi riset pasar adalah :
  1. Penelitian potensi pasar dan identifikasi pelanggan (pemakai) potensial
  2. Analisa seberapa besar perusahaan baru tersebut bisa memanfaatkan potensi pasar
  3. Penentuan peluang nyata pasar dan resiko-resiko melalui uji coba pasar
Analisa Potensi Pasar
Penelitian mengenai potensi pasar bagi usaha baru mungkin melibatkan penilaian subyektif dan pribadi; tidak selalu ilmiah

Identifikasi Pasar Potensial
Pasar potensi adalah ungkapan mengenai peluang penjualan maksimum untuk produk atau jasa tertentu selama periode waktu yang ditentukan (misal: 1 tahun)
Langkah-langkah untuk mengidentifikasi dan mengestimasi potensi pasar adalah sbb :
  1. Identifikasi pemakai akhir tertentu dari produk atau jasa
  2. Identifikasi segmen pasar pokok, yaitu, kategori pelanggan yang relatif homogen
  1. Menemukan atau memperkirakan volume pembelian potensial dalam tiap-tiap segmen pasar dan volume total dari semua segmen
Jawaban bagi pertanyaan berikut ini akan memudahkan perusahaan untuk mengidentifikasi pemakai potensial :
  •   Siapa yang merupakan pembeli potensial dari produk? 
  • Dimanakah pemakai potensial bertempat? 
  • Mengapa pelanggan potensial ingin membeli produk ini? Apa kebiasaan membeli mereka?
  • Seberapa sering mereka membeli produk ini? Berapa jumlah rata-rata tiap pesanan? 
  • Berapa jumlah total permintaan produk ini? Berapa jumlah rata-rata tiap pesanan? 
  • Berapa jumlah total permintaan produk ini setiap bulannya atau setiap tahunnya? 
  • Bagaimana siklus permintaan? 
  • Bagaimana potensi pertumbuhan dari pasar ini?

Analisa Kelayakan Finansial
Adalah landasan untuk menentukan sumber daya finansial yang diperlukan untuk tingkat kegiatan tertentu dan laba yang bisa diharapkan
Langkah-langkah dalam analisa kelayakan finansial :
a.       Analisa semua kewajiban finansial dan kebutuhan pengeluaran secara mendetail
b.      Proyeksi sumber daya finansial yang tersedia dan dana-dana yang akan dihasilkan dalam operasi perusahaan
c.       Penting untuk menentukan secara sistematis aliran masuk, aliran keluar operasional yang diantisipasi dan aliran kas netto untuk periode waktu tertentu
d.      Apakah ia akan menghasilkan pengembalian pada modal yang diinvestasikan yang memuaskan

Penilaian Kemampuan Organisasional
Setiap bisnis usaha membutuhkan orang-orang dengan berbagai jenis keterampilan dan bakat untuk bekerja sama mencapai tujuan organisasional.
Dalam penilaian ini dilakukan :
·         Penentuan kebutuhan personalia dan perancangan struktur organisasi awal
·         Perbandingan kebutuhan dan ketersediaan personalia

Analisa Persaingan
Setiap bisnis usaha umumnya cenderung menghadapi dua jenis tekanan persaingan :
  1. Persaingan langsung dari produk atau jasa yang identik dengan produk perusahaan itu pada pasar yang sama
  2. Tekanan tidak langsung dari barang subtitusi
Pendekatan pragmatis untuk menganalisa tekanan persaingan dipusatkan pada tiga tugas :

Identifikasi pesaing besar potensial
Identifikasi berbagai strategi dan taktik yang digunakan pesaing dan dampak potensialnya terhadap operasi ventura yang direncanakan

Identifikasi keuntungan persaingan tertentu dari ventura yang direncanakan dan pengembangan strategi yang didasarkan pada penekanan pada keuntungan tersebut.

HAK GUNA PATEN

Pengertian hak guna paten
 Pengaturan secara formal dalam suatu hubungan / cara bisnis, dimana perusahaan franchise (pemilik hak guna paten) memberi hak istimewa kepada franchisee (perusahaan pengguna hak guna paten), untuk menggunakan nama, logo, produk, prosedur operasi, dsb

Hak guna paten : persetujuan dimana perusahaan atau distributor tunggal dari produk yang mempunyai merek dagang memberikan hak eksklusif kepada perusahaan, distributor atau pengecer independen dengan imbalan pembayaran royalti dan menyesuaikan diri dgn prosedur operasi standar

Resiko Investasi Dalam Usaha Franchising
Perusahaan franchisee menghadapi resiko yang relatif lebih rendah (lebih terukur)
Perusahaan franchisee dibebani :
  1. Pajak : iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang  sehingga dapat dipaksakan dengan tiada mendapat balas jasa secara langsung
  2. pembayaran royalti :  suatu jumlah yang dibayarkan atau terutang dengan cara atau perhitungan apa pun, baik dilakukan secara berkala maupun tidak
  3. kurang bebas dalam pengelolaan/pengoperasian
  4. perusahaan Franchisor (pemilik hak guna paten) mungkin bertindak sebagai penyalur tunggal dari beberapa perlengkapan 
Jenis-jenis hak guna paten (franchise)
  1. Franchise untuk mendistribusikan hasil produksi
  2. Franchise yang menawarkan nama, citra, metode menjalankan usaha, dll
  3. Franchise yang menawarkan jasa seperti agen pribadi, konsultasi pajak dan real estate
Langkah-langkah yang bisa diambil untuk menurunkan atau meminimisasi resiko investasi dalam franchising adalah :
  1. Melakukan evaluasi diri
  2. Meneliti franchise

Ø Persetujuan Hak Guna Paten
Ada beberapa persetujuan dalam hak guna paten :
  1. franchising : sistem pemasaran yang mencakup 2 pihak, yang terikat dalam perjanjian legal, dimana salah satu pihak di dalam kontrak yang menspesifikasikan metode yang harus diikuti dan dipenuhi pihak lain
  2. franchising produk dan merek
  3. franchising format : franchisee mendapat seluruh sistem pemasaran dan  petunjuk dari franchisor
  4. master license/sebagai penerima izin utama : (perusahaan / pribadi bertindak sebagai agen penjual untuk menemukan franchisee baru
Pengembangan areal : perusahaan / pribadi mendapat hak resmi untuk membuka beberapa gerai dalam area yang ditentukan

Pemasaran Langsung
Pengertian pemasaran langsung : merupakan proses penyampaian pesan maupun produk kepada pelanggan, melalui berbagi media

Pemasaran langsung : aktifitas total dengan mana penjual mempengaruhi transfer barang dan jasa pada pembeli, mengarahkan usahanya pada pemerhati dengan menggunakan satu media atau lebih untuk tujuan mengumpulkan tanggapan melalui telepon, pos atau kunjungan dari calon pelanggan 

Teknik dalam pemasaran langsung :
  •   kiriman pos langsung : kiriman langsung kepada konsumen 
  • telemarketing : pemasaran langsung menggunakan telepon dengan car a menelepon langsung konsumen 
  • penjualan door to door : pemasaran langsung dengan cara langsung kerumah-rumah konsumen

Teknik alternatif pemasaran langsung :
  1. Periklanan terklasifikasi  : iklan konmersial melalui media visual
  2. Periklanan display : iklan komersial melalui media
  3. Kiriman pos langsung
  4. Katalog penjualan : dengan cara memberikan gambar langsung kepada konsumen
  5. Pemasaran tanggapan langsung media

Bentuk-Bentuk Kepemilikan
Bentuk kepemilikan perusahaan :
  •   Pemilikan tunggal / perseorangan : (firma)
       Dimiliki dan dijalankan oleh 1 orang
  •   Pemilik tidak perlu membagi laba
Kongsi
Ada perjanjian tertulis
                     Dimiliki 2 orang atau lebih
                     Umur perusahaan terbatas
                     Pemilikan bersama atas harta
                     Ikut serta dalam manajemen dan pembagian laba

Perusahaan Perseroaan
            Perusahaan dengan badan hukum
            Kewajiban pemilik saham terbatas pada jumlah saham yang dimiliki
            Pemilikan dapat berpindah tangan
            Eksitensi relatif lebih stabil/permanen

Go Publik
Go publik terjadi ketika perusahaan menawarkan dan menjual sebagian sahamnya kepada masyarakat melalui pendaftaran Bapepam
Keuntungan :
      diperoleh modal baru
      masyarakat lebih mengenal perusahaan

Kerugian :
      ada kecenderungan terbukanya rahasia perusahaan
      mahalnya biaya 



Referensi :
http://pasarmodal.blog.gunadarma.ac.id/2009/05/14/leverage-buyout-lbo/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar