Selasa, 20 Maret 2012

LAPORAN KEUANGAN

Tugas 1

  • Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. 

Pengertian laporan keuangan menurut Standar akuntansi Keuangan:

“Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti misal, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misal informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga”.

Dari pengertian diatas laporan keuangan dibuat sebagai bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap, dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepada manajemen.

  • Tujuan Laporan Keuangan 

Laporan keuangan bertujuan untuk memberikan:
  1. Informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai posisi keuangan                   perusahaan (termasuk bank) pada suatu saat tertentu. 
  2. Informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai hasil usaha perusahaan selama periode akuntansi tertentu. 
  3. Informasi keuangan yang dapat membantu pihak-pihak yang berkepentingan untuk menilai atau menginterpretasikan kondisi dan potensi perusahaan. 
  4. Informasi penting lainnya yang relevan dengan kebutuhan pihak-pihak yang berkepentingan dengan laporan keuangan yang bersangkutan.
 
  • Syarat-Syarat Laporan Keuangan

Laporan keuangan akan lebih bermanfaat apabila memenuhi syarat-syarat seperti dibawah ini: 
  1. Relevan artinya bahwa informasi yang dijadikan harus ada hubungan dengan pihak-pihak yang memerlukan untuk mengambil keputusan. 
  2. Dapat dimengerti artinya bahwa laporan keuangan yang disusun berdasarkan secara jelas dan mudah difahami oleh para pemakainya. 
  3. Daya uji artinya bahwa laporan keuangan yang disusun berdasarkan konsep-konsep dasar akuntansidan prinsip-prinsip akuntansi yang dianut, sehingga dapat diuji kebenarannya oleh pihak lain. 
  4. Netral artinya bahwa laporan keuangan yang disajikan bersifat umum, objektif dan tidak memihak pada kepentingan pemakai tertentu. 
  5. Tepat waktu artinya bahwa laporan keuangan harus di sajikan tepat pada waktunya . 
  6. Daya banding artinya bahwa perbandingan laporan keuangan dapat diadakan baik antara laporan perusahaan dalam tahun tertentu dengan tahun sebelumnya atau laporan keuangan perusahaan tertentu dengan perusahaan lain pada tahun yang sama. 
  7. Lengkap artinya bahwa laporan keuangan yang disusun harus memenuhi syarat-syarat tersebut diatas dan tidak menyesatkan pembaca.

  • Keterbatasan Laporan Keuangan

Beberapa keterbatasan laporan keuangan, antara lain : 
  1. Laporan Keuangan yang dibuat secara periodic . Pada dasarnya merupakan interim report (laporan yang dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya sementara) dan bukan merupakan laporan yang final. Karena itu semua jumlah-jumlah atau hal-hal yang dilaporkan dalam laporan keuangan tidak menunjukkan nilai likwidasi atau realisasi dimana dalam interim report ini terdapat pendapat-pendapat pribadi yang telah dilakukan oleh management yang bersangkutan. 
  2. Laporan Keuangan menunjukkan angka dalam rupiah. Laporan keuangan yang kelihatannya bersifat pasti dan tepat, tetapi sebenarnya dasar penyusunannya dengan standar nilai yang mungkin berbeda atau berubah-ubah. 
  3. Laporan Keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi keuangan atau nilai rupiah dari berbagai waktu tanggal yang lalu. Dimana daya beli (purchasing power) uang tersebut semakin menurun, dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, sehingga kenaikan volume penjualan yang dinyatakan dalam rupiah belum tentu menunjukan atau mencerminkan unit yang dijual semakin besar, mungkin kenaikan itu disebabkan naiknya harga jual barang tersebut yang mungkin juga diikuti kenaikan tingkat harga-harga. 
  4. Laporan Keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan perusahaan. Karena faktor-faktor tersebut tidak dapat dinyatakan dengan satuan uang (dikwantifisir), misalnya reputasi dan prestasi perusahaan, adanya beberapa pesanan yang tidak dapat dienuhi atau adanya kontark-kontrak pembelian maupun pembelian maupun penjualan yang telah disetujui, kemampuan serta integritas manajernya dan sebagainya.

  • Pengaruh Laporan Keuangan Terhadap Pemeriksaan Laporan Akuntan

Penganalisaan atau penilaian terhadap posisi atau keadaan keuangan dan perkembangannya suatu perusahaan dapat dilakukan oleh dua pihak, yaitu pihak yang ada didalam perusahaan (internal analis) dimana mereka ini bebas untuk memilih data-data akuntansi secara terperinci dan memperoleh laporan keuangan dalam bentuk yang asli. Sedangkan pihak kedua adalah external analisi, yaitu pihak-pihak lain diluar perusahaan yang tidak berwenang melihat data-data secara terperinci.

Karena hal-hal yang demikian maka kita disamping harus menyadari adanya keterbatasan yang dimiliki oleh laporan keuangan, juga harus memperhatikan apakah laporan keuangan tersebut sudah diperiksa oleh Akuntan Umum (public accountant) atau belum.

Suatu laporan keuangan yamg sudah diperiksa (diaudit) oleh Akuntan Umum lebih penting, karena laporan tersebut telah dibandingkan atau dicocokan dengan catatan-catatan akuntansinya oleh akuntan yang berbeda (independent) terhadap manajemen perusahaan. Akuntan umum setelah mengadakan penelitian dengan standar dan prosedur pemeriksaan yang lazim, akan memberikan pendapatnya akan kewajaran laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan, bahwa laporan tersebut telah sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim dan telah diterapkan secara konsisten dari tahyn ke tahun.



TUGAS  2



LAPORAN KEUANGAN YANG DIPERBANDINGKAN



         Rasio Likuiditas
 
Rasio ini menunjukan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan, Rasio yang digunakan :
1.  Current Rasio

Rasio ini menunjukan kemampuan perusahaan untuk membayar hutangnya yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar

Current Rasio = Aktiva lancar
                           Hutang lancar

2.  Cash Rasio

Rasio ini menunjukan angka perusahaan untuk membayar hutang jangka pendeknya dengan hanya memperhitungkan uang tunai dan efek/surat berharga.

Cash Rasio =  Cash + Efek
                       Hutang Lancar

3.  Quick Rasio

Menunjukan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya tanpa memperhitungkan persediaan.

Quick Rasio = Aktiva Lancar - Persediaan
                            Hutang Lancar


         Contoh:
PT. ERA DINAMIKA
PER 31 Desember 2009, 2010
(disajikan dalam ribuan rupiah)
KETERANGAN
2009
2010



Aktiva:


Kas
13400
11100
Efek
26000
21000
Piutang
29000
33500
Persediaan
37600
42400
Tanah
101000
101000
Bangunan
151000
176000
Mesin
121000
151000
Akm. Depresiasi
-72000
-102000
Total Aktiva
407000
434000



Pasiva:


Hutang Dagang
26000
32500
Hutang Wesel
36000
30500
Obligasi
141000
151000
Modal Saham
128000
128000
Laba Ditahan
76000
92000
Total Pasiva
407000
434000

























  
  
  •       CURRENT RATIO

    PT. ERA DINAMIKA
    PER 31 Desember 2009, 2010
    KETERANGAN
    2009
    2010
    Aktiva lancar
    106000
    108000
    Utang lancar
    62000
    63000
    Current ratio
    1.70
    1.71
    = Aktiva Lancar
       Hutang Lancar

    170%
    171%

    Keterangan :
    Pada tahun 2009, 2010 setiap hutang lancar Rp 1,- dijamin dengan Rp 1,70,-, Rp 1,71,- aktiva lancar. Hal ini berarti menunjukan meningkatnya kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban lancer dengan aktiva lancar yang tersedia. 

    • CASH RATIO

    PT. ERA DINAMIKA
    PER 31 Desember 2009, 2010
    KETERANGAN
    2009
    2010
    Kas
    13400
    11100
    Efek
    26000
    21000
    Hutang lancar
    62000
    63000
    Cash ratio
    0.63
    0.50
    = Kas + Efek
       Hutang Lancar

    63%
    50%

    Keterangan :
    Pada tahun 2009, 2010 setiap hutang lancar  Rp 1,- dijamin dengan Rp 0,63,- dan Rp 0,50,- kas dan efek yang akan diuangkan. Hal ini menunjukan bahwa pada tahun-tahun besarnya kas dan efek yang segera dapat diuangkan yang disediakan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya meningkat,

    • QUICK RATIO

    PT. ERA DINAMIKA
    PER 31 Desember 2009, 2010
    KETERANGAN
    2009
    2010
    Aktiva lancar
    106000
    108000
    Persediaan
    37600
    42400
    Utang lancar
    62000
    63000
    Quick ratio
    1.10
    1.04
    = Aktiva Lancar - Persediaan
       ````````Hutang Lancar

    110%
    104%

    Keterangan :

    Pada tahun 2009, 2010 setiap hutang lancar  Rp 1,- dijamin dengan Rp 1,10,- dan Rp 1,04,- aktiva lancar dan persediaan. Dilihat dari table quick ratio di atas 100% yang berarti bahwa likuiditas dari perusahaan tersebut baik. Hal ini menunjukan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang dan aktiva lancar yang lebih likuid semakin baik.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar